Tragis, Kakek Ini Bunuh Diri Gara-Gara Smartphone

Smartphone kini bukan barang yang mahal lagi kalau mau dilihat di berbagai kalangan. Hampir semua orang sudah tahu apa itu Smartphone. Prioritas pengguna Smartphone ini adalah dari kawula muda. Baik perempuan maupun laki-laki bisa kita lihat dimana-mana selalu menggenggam smartphone kesayangan mereka. Tak menutup kemungkinan bahwa anak-anak juga diberikan keleluasaan dalam menjelajah produk teknologi masa kini tersebut.

Hal inilah yang membuat Kakek asal Changhua mengakhiri hidupnya hanya gara-gara smartphone. Kakek berusia 53 tahun, bernama Xu Desheng ini tewas mengenaskan didalam mobil truknya dengan cara meminum obat pembasmi hama dan membiarkan truknya mengeluarkan asap. Aksi gila ini dilakukan kakek karena ia khawatir kehilangan keluarganya yang mana keluarganya tersebut merupakan pengguna aktif smartphone.

Cukup menyedihkan, seperti yang dikutip dari Gawker, Xu sempat menuliskan sebuah surat sebelum ia akhirnya pergi untuk selamanya. Di dalam surat tersebut dijelaskan bahwa ia sangat menyayangi cucunya-cucunya, namun ia tak mampu mendapatkan perhatian yang lebih karena mereka lebih cenderung menggunakan smartphone dalam waktu lama.

Sebelum itu, Xu sempat mencoba mengimbangi kehidupan ala modern yang mereka terapkan. Dia mencoba mempelajari sendiri cara menggunakan aplikasi video chat yang ada di ponselnya. Namun, Xu harus mengakui kenyataan bahwa ia tidak mampu dan sulit untuk dipahami cara menggunakan fitur tersebut.

Surat terakhir peninggalan Xu itu berbunyi seperti berikut. "Saya tak becus melakukan apa-apa sekarang, mau itu komputer atau pun telepon seluler. Saya sangat jarang membeli barang baru dan tak banyak yang dapat saya lakukan. Hidup seperti ini lebih menakutkan daripada mati. Karena itu, saya memutuskan untuk mengakhiri hidup saya."

Hal ini semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita. Alangkah baiknya smartphone yang canggih dan memiliki fitur lengkap kita simpan terlebih dahulu saat sedang kumpul bersama terutama saat berkumpul dengan keluarga. Karena, apabila terus menerus begini, komunikasi secara langsung perlahan-lahan akan mulai sirna karena kebanyakan komunikasi lewat handphone.